Wednesday, February 23, 2022

Coronomicro Teaching

    “Coronomicro Teaching” mungkin istilah yang asing namun penuh genting dan sensasi penting. Mungkin padanan istilah kata “asal asalan” tapi asal muasal sesuai dengan kenyataan yang ada. Istilah yang dipadankan dari beberapa kata sesuai realita. Padanaan kata “Coronomicro Teaching” ini membawa sensasi pada lapisan pendidikan online fase ini dan pendidikan online masa depan yang patut diambil pembelajaran dan pengalamannya. Mengapa perlu mengambil pembelajaran dan pengalaman dari isitilah coronomicro teaching ini?. Karena komponen “padanan kata ini” dapat diurai menjadi penggalan komponen prinsip yang memadukannya menjadi kesatuan yang berkesinambungan yaitu Corona, Ekonomi, dan Microteaching. Presisi dialihkan sejenak sambil seruput kopi sebentar, presisi dengan isi pertama tentu corona virus C-19/Vancovir/Pandemi C-19. Corona membawa visi misi genting sekaligus stanting bahkan penting dipelajari untuk menuju pada posisi Leading Life (posisi puncak kehidupan). Krisis dalam berbagai bidang terutama ekonomi yang anjlok, disatu sisi ekonomi terbuka dengan meningkatkan asupan vitamin, dan vaksin yang telah disuntikan ke lengan kanan maupun kiri kalangan masyarakat, untuk dapat terhindar dari virus corona. 
    Pun juga dunia pendidikan mengalami transisi yang pada awalnya Pra Pancovir melanda dilaksanakan offline beralih ke online. Prosesi dari Pancovir ini dalam dunia pendidikan sangatlah seksi, Mengapa Seksi?, karena pendidikan digiring pada wilayah loyalitas pendidik, peserta didik bahkan orang tuanya untuk menyisihkan beberapa gajih atau pendapatannya untuk pembelian kuota, pemasangan wifi dan mungkin sampai pembelian piranti laptop, tab, ponsel android yang dapat mengakses pembelajaran, begitupula gurunya untuk membuat media pembelajaran berbasis digital dan milenial sesuai dengan generasi peserta didiknya saat ini. Tentu “tungku” ekonomi menjadi jawaban dari prosesi Pancovir yang merubah posisi tradisi belajar peserta didik dan cara mengajar Sang Pengajar. 
     Ekonominya dari tri sentral pendidikan patut mendukung juga, namun realitas dari beberapa orang tua dan siswa saat Pancovir melanda ada yang bisa mengikuti pembelajaran ada juga tidak dapat karena terkendala piranti teknologi digital, karena daya dukung orang tua bervariasi. Penghasilan juga bervariasi. Posisi Sang Pengajar baik Dosen maupun Guru dituntut untuk beradaptasi dan loyal mau membeli paket atau kuota internet agar media pembelajaran berjalan. Pembaca lembaran wartam sembari seruput kopi ESCOnya beberapa kali, lihat presisi kedua dari dampak coronomic bagi pendidikan dari sisi strategi mengajar guru maupun dosen perlu di recovery kembali. Pemulihan strategi atau cara mengajar diawali dari pembelajaran pancovir, kiat kiat bertahan untuk hidup dari sisi ekonomi yang bisa dilakukan oleh siswa atau mahasiswa selama belajar online dari rumah. Strategi mengajar dan mendidik ini perlu dibangun dari unit micro atau terbatas yaitu melalui belajar mengajar kembali pada siswa yang terbatas. Pemulihan Microteachinng dari Offline ke Online dan kembali di tahun 2022 akan diujicobakan PTMT (Pembelajaran Tatap Muka Terbatas), Istilah inilah bagian dari merecovery cara mengajar guru dan dosen. Agar pola “Coronomicro Teaching” dapat diadopsi dan dimodifikasi agar mentradisi dari kalangan jenjang pendidikan manapun mulai TK hingga Perguruan Tinggi.

No comments:

Post a Comment

Literasi Digital Versi Aplikasi Book Creator Hindu

            Literasi serasa sepi, karena kemampuan peserta didik dalam hobby membaca sebagai bagian dari literasi mulai menurun dari kurun w...