SEJARAH
DESA PAKRAMAN KALIAKAH KAUH
KECAMATAN
NEGARA KABUPATEN JEMBRANA PROVINSI BALI
Sejarah
munculnya Desa Pakraman Kaliakah Kauh
tidak terlepas berdasarkan cerita rakyat yang berkembang secara turun temurun.
Desa Pakraman Kaliakah Kauh tercetus
dari adanya dua (2) asumsi pandangan antara lain :
(1) Desa Pakraman
Kaliakah Kauh terjadi akibat adanya pertarungan antara ilmu pengeleakan hitam (leak ngiwa) dengan ilmu pengeleakan
putih (leak nengen) atau ilmu leak putih yaitu ilmu tentang kebenaran.
Dari pertarungan dua kekuatan ilmu pengelakan
ini, maka menanglah kemudian ilmu putih (leak
nengen), bertitik tolak dari kejadian ini maka wilayahnya diberi nama
Kaliakah yang berasal dari kata :
1.
Pengeleakan yaitu orang yang memiliki ilmu leak (ilmu leak hitam)
2.
Keleakan
yaitu masyarakat terkena musibah sebagai
penyakit yang timbul disebabkan akibat keberadaan ilmu hitam
Dua kata sederhana tersebut disimpulkan dengan nama K A L I A K
A H (2) Desa Pakraman Kaliakah Kauh muncul disebakan karena terjadi banjir besar atau banjir
bandang yang menghanyutkan berbagai pohon, akar-akar kayu yang bergelimpangan.
Bertitik tolak dari kejadian itu diberi nama wilayahnya yakni atas nama K A L I
A K A H yang artinya :
1.
Sungai : Kali
2.
Akar : Akah
Jadi nama Desa Pakraman Kaliakah Kauh bertitik tolak
pada dua asumsi tersebut di atas. Desa Pakraman
Kaliakah Kauh terdiri atas 5 Banjar Adat
dengan histrorisasi asal mula namanya
sebagai berikut.
1.
Banjar
Pangkung Buluh Kelod : berasal dari ditemukannya sungai kecil di bagian selatan
yang banyak di pinggirnya ditumbuhi pohon bambu buluh
2.
Banjar
Pangkung Dalem : berasal dari ditemukannya sungai yang dalam dan besar
alirannya mengarah ke laut.
3.
Banjar
Pangkung Buluh Kaja : berasal dari ditemukannya sungai kecil di bagian hulu
yang banyak di tumbuhin pohon bambu buluh.
4.
Banjar
Peh: berasal dari dua pecahan Banjar
Pangkung Buluh dan Banjar Banyubiru.
5.
Banjar
Tegal Berkis : berasal dari perkebunan (tegalan) yang banyak tumbuh pohon
Berkis dimiliki oleh warga pertama yang hidup disana.
Menurut
catatan sejarah (historical of memory)
yang terdapat di Balai Desa Pakraman
Kaliakah Kauh sejak tahun 1890 sampai tahun 2015. Adapun susunan daftar
nama-nama Kepala Desa Pakraman Kaliakah
Kauh sejak tahun 1890 sampai 2015 adalah sebagai berikut.
1.
Pan Kencan dari tahun 1890-1894
2.
Muktiaji dari
tahun 1894-1905
3.
Pan Nariasning dari tahun 1905-1907
4.
Pan Kandas dari tahun 1907-1913
5.
Pan Loji/ Mukarana dari tahun 1913-1919
6.
Pan Bakalan dari tahun 1919-1933
7.
Sariasa dari
tahun 1933-1938
8.
I Gede Surem dari tahun 1938-1949
9.
I Kade Dela dari tahun 1949-1955
10. I
Nyoman Teken dari
tahun 1955-1967
11. I
Gede Bawa dari
tahun 1967-1973
12. I
Wayan Merek dari
tahun 1973-1987
13. Drs.
I Ketut Ngurah Pande dari tahun
1987-2007
14. I
Nyoman Angrawiasa,SH dari tahun
2007-2013
15. I
Made Bagiarta dari
tahun 2013-sekarang
(Sumber : Profil
Desa Pakraman Kaliakah Kauh Tahun
2015)
Pimpinan
Desa yang menangani dalam bidang Agama, Adat,
dan Budaya adalah Bendesa Adat (Bendesa
Pakraman). Desa Kaliakah dibagi 2
Desa Adat atau Desa Pakraman, yaitu Desa Pakraman Dharma Kerti Kalikah dan Desa Pakraman
Dharma Laksana Kaliakah Kauh, Adapun nama-nama Bendesa Pakraman Kaliakah
Adalah :
Bendesa
Adat
Dharma Kerthi Kaliakah :
1.
I Nengah Badra : tahun 1972-1982
2.
I Nengah Rinda : tahun 1982-1992
3.
I Gede Bawa : tahun 1992-2002
4.
I Putu Alun : tahun 2002-2012
5.
I Nyoman Baliasa : tahun 2012-sekarang.
Bendesa
Adat
Dharma Laksana Kaliakah Kauh :
1.
I Nyoman Santosa, BA : tahun 1990-2003
2.
Ida Bagus Gede Purnasa : tahun 2003- sekarang
Desa
Pakraman Kaliakah Kauh merupakan
salah satu Desa Tua di wilayah barat kota Negara, dimana menurut catatan yang
ada di Kantor Desa Pakraman Kaliakah
Kauh bahwa sejak tahun 1890 sampai dengan tahun 2015 sudah terjadi 15 kali
pergantian pemimpin Desa. Istilah yang digunakan untuk jabatan seseorang kepala
desa sejak tahun 1890 sampai dengan tahun 1936 adalah Kelihan Gede, identitas dan fungsional tugas Kelihan Gede memiliki tanggung jawab sepenuhnya dalam mengatur
masalah pemerintahan, adat, agama,
dan budaya. Setelah tahun 1936 sebutan Kelihan
Gede diganti dengan sebutan Perbekel (Sumber
: Profil Desa Pakraman Kaliakah Kauh
Tahun 2015).
No comments:
Post a Comment